Doa Antara Dua Khutbah Sholat Jumat dan Hari Raya

Ubai.web.id – Doa antara dua khutbah. Dalam setiap sholat keagamaan berjamaah, seperti sholat jumat, sholat idul fitri, atau sholat idul adha selalu terdiri dari dua kali khutbah. Dan bagi umat muslim, doa pada saat dua khutbah ini benar-benar mustajab.

Anda bisa memanjatkan apa saja pada saat berada dalam dua khutbah sholat, selain itu Anda juga bisa menunaikan sholat sunnah lalu kemudian memohon kepada Allah SWT untuk mengabulkan apa yang Anda inginkan.

Mulai dari doa minta kesembuhan, doa minta turun hujan, dan sebagainya. Tidak ada doa khusus pada saat waktu tersebut, hanya saja dalam berbagai shahih dijelaskan bahwa waktu di antara dua khutbah dalam sholat begitu mustajab agar doa dikabulkan Allah SWT.

Di sini kami akan menjelaskan mengenai hadits yang dimaksud, untuk lebih jelasnya Anda bisa menyimak ulasan lengkap di bawah ini. Berikut adalah hadits dan doa yang menjelaskan keutamaan, faedah, dan khasiat berdoa antara dua khutbah jumat dalam bahasa Arab, latin, dan artinya.

Bacaan Doa Antara Dua Khutbah Sholat

Dijelaskan bahwa tidak ada doa khusus pada saat selesai khutbah pertama sholat atau di antara dua khutbah sholat. Doa apa saja mustajab, sehingga Anda bisa memanjatkan doa apa saja yang sesuai dengan keinginan Anda, referensinya adalah hadits di bawah ini.

أَنَّ رَجُلًا دَخَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مِنْ بَابٍ كَانَ وِجَاهَ الْمِنْبَرِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ يَخْطُبُ فَاسْتَقْبَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمًا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْمَوَاشِي وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يُغِيثُنَا قَالَ فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا قَالَ أَنَسُ وَلَا وَاللَّهِ مَا نَرَى فِي السَّمَاءِ مِنْ سَحَابٍ وَلَا قَزَعَةً وَلَا شَيْئًا وَمَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ سَلْعٍ مِنْ بَيْتٍ وَلَا دَارٍ قَالَ فَطَلَعَتْ مِنْ وَرَائِهِ سَحَابَةٌ مِثْلُ التُّرْسِ فَلَمَّا تَوَسَّطَتْ السَّمَاءَ انْتَشَرَتْ ثُمَّ أَمْطَرَتْ قَالَ وَاللَّهِ مَا رَأَيْنَا الشَّمْسَ سِتًّا ثُمَّ دَخَلَ رَجُلٌ مِنْ ذَلِكَ الْبَابِ فِي الْجُمُعَةِ الْمُقْبِلَةِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ يَخْطُبُ فَاسْتَقْبَلَهُ قَائِمًا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْأَمْوَالُ وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يُمْسِكْهَا قَالَ فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالْآجَامِ وَالظِّرَابِ وَالْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ قَالَ فَانْقَطَعَتْ وَخَرَجْنَا نَمْشِي فِي الشَّمْسِ

Artinya:

Pada suatu Jum’at, ada seorang lelaki masuk ke masjid dari pintu yang berhadapan dengan mimbar, sementara saat tu Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berdiri berkhutbah. Orang itu langsung menghadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , sambil berdiri dia mengatakan, ‘Wahai Rasûlullâh! Binatang-binatang ternak pada mati dan jalan-jalan (perjalanan) telah terputus. Berdoalah kepada Allâh agar Dia menurunkan hujan kepada kami!’ Mendengar ini, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berdoa:

اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَ

Wahai Allâh! Berilah hujan kepada kami!

Wahai Allâh! Berilah hujan kepada kami!

Wahai Allâh! Berilah hujan kepada kami!

Anas Radhiyallahu anhu bercerita, “Demi Allâh! Saat itu kami tidak melihat adanya kumpulan awan, tidak juga awan yang bertebaran, tidak melihat awan sedikitpun, dan antara kami dan Sal’ tidak ada rumah (yang bisa menghalangi pandangan-red) lalu muncul dari balik bukit kecil itu gumpalan awan seperti tameng. (Gumpalan itu terus naik-red) ketika sudah berada ditengah langit, awan itu kemudian menyebar dan menyebabkan hujan turun.

Anas Radhiyallahu anhu, ‘Demi Allâh! Kami tidak pernah melihat matahari selama enam hari. Kemudian pada  hari Jum’at berikutnya, ada seorang lelaki yang masuk melalui pintu yang dahulu dilaluinya sementara Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga sedang berdiri berkhutbah. Orang itu menghadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , sambil berdiri dia mengatakan, ‘Wahai Rasûlullâh! Harta-harta telah musnah dan perjalanan telah terputus. Berdoalah kepada Allâh Azza wa Jalla agar menahan hujan (tidak menurunkannya).’

Anas Radhiyallahu anhu mengatakan, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu mengangkat kedua tangannya dan berdoa:

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالْآجَامِ وَالظِّرَابِ وَالْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Ya Allâh! Turunkanlah hujan ini di sekitar kami dan bukan di atas kami. Ya Allâh! Turunkanlah hujan ini perbukitan yang kecil, gunung, hutan, perbukitan yang berketinggian sedang, lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan Anas Radhiyallahu anhu mengatakan, “Setelah itu hujan berhenti dan kami keluar berjalan dibawah sinar matahari.”

Kesimpulan

Untuk kesempatan kali ini, cukup sekian pembahasan mengenai doa antara dua khutbah, teks doa antara dua khutbah, doa diantara dua khutbah, doa bilal antara dua khutbah, doa ringkas antara dua khutbah, doa di antara dua khutbah, doa bilal antara dua khutbah jumat, doa bilal antara dua khutbah raya, doa makbul antara dua khutbah.

Baca:

Tinggalkan komentar