Ubai.web.id – Doa dijauhkan dari sifat iri. Iri merupakan perasaan yang muncul karena kita ingin sesuatu yang dimiliki atau diperlihatkan oleh orang lain. Rasa sakit dalam hati pun muncul hingga menimbulkan dengki, sombong, dan dendam.
Perbuatan iri paling ringan bisa diganjar dosa, apalagi jika muncul sifat-sifat buruk lainnya. Maka Islam pun melarang setiap muslim untuk berbuat iri kepada orang lain. Jika perasaan tersebut muncul maka kita harus bisa mengendalikannya.
Pertanyaannya sekarang, siapa yang mampu mengendalikan sifat iri, dengki, hasad, dan sombong dalam hati kita? Tentu saja kita sendiri, tapi kita tidak boleh lupa bahwa kita diberi kekuatan untuk menahan rasa iri tersebut dari Allah SWT.
Maka dari itu dalam setiap upaya menjauhkan diri dari sifat iri, kita harus melibatkan-Nya. Caranya adalah dengan memanjatkan doa dijauhkan dari sifat iri, dengki, hasad, sombong, dan sebagainya. Bagaimana bacaan doanya? Simak dalam pembahasan di bawah ini.
Robbanagh firlanaa wa li ikhwaninaladziinaa sabaquuna bil iimaan wa laa taj’al fii qulubiinaa ghillan lil ladinaa aamanu robbanaa rouufur roohiim.
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah dosa‐dosa kami dan dosa‐dosa saudara kami yang telah mendahului kami dengan membawa iman, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang‐orang yang beriman. Ya Allah, sungguh Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”
Doa Dijauhkan dari Sifat Dengki
Allahumma’shimna min syarril fitani wa ‘afina min jami’il balaya wal mihani wa ashlih minna ma dzaharo wama bathona wa naqqi qulubana minal ghilli wal hiqdi wal hasadi wala taj’al ‘alaina tabi’atan li ahadin min kholqika ya arhamar rohimin.
Artinya:
“Ya Allah, jagalah kami dari kejahatan segala fitnah, selamatkanlah kami dari segala bencana dan cobaan, perbaikilah dari kami apa yang lahir dan yang batin, bersihkanlah hati kami dari iri serta dengki. Dan jangan jadikan kami pengikut salah satu dari makhluk-Mu, wahai Zat yang Paling Penyayang di antara semua penyayang.”
Doa Dijauhkan dari Sifat Sombong
Allahuma ahyini miskinan, wa amitni miskinan, wahsyurni fi zumratil masakin
Artinya:
“Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan khusyu dan rendah hati, dan matikanlah aku dalam keadaan khusyu dan rendah hati, dan kumpulkanlah aku (pada hari kiamat) dalam rombongan orang-orang yang khusyu dan rendah hati.”