Review Buku: Cewek Paling Badung di Sekolah

Ubai.web.id – “Cewek paling badung di sekolah”, judul buku ini bikin aku tertarik buat baca. Sebab dalam bayanganku akan ada adegan ribut sama guru, mabok-mabokan, sampai gituan.

Bayangin aja, ‘paling badung di sekolah’, ya harusnya kenakalan yang dilakukan si tokoh utama merepresentasikan puncak perbuatan buruk yang dilakukan seorang cewek, bukan?

Apalagi cover bukunya menunjukkan seperti dia seorang cewek puber, jadi ya harus ada momen gitu-gituannya, terus punya ‘jeruk bali’, dicampakin sama sekolah, dibuang dari rumah, mampus deh.

Tapi Ekspektasi Tak Sesuai Realita

Saat membaca halaman pertama langsung dijelaskan kalau si cewek badung itu bukan remaja puber, tapi masih anak sekolah berusia 10 tahun..

Yah.. sayang banget…

Tapi sudah terlanjur membaca beberapa paragraf, akhirnya keterusan.. dan ternyata asik juga jalan ceritanya..

Namanya Elizabeth Allen, gadis rambut pirang yang bandelnya minta ampun. Meski tinggal bareng orangtuanya, dia punya pengasuh sendiri, totalnya 6. Satu per satu pengasuhnya pergi karena tidak kuat dengan kenakalan Elizabeth hingga tersisa 1 pada akhirnya.

Lalu meski usianya sudah 10 tahun, dia tidak sekolah. Baginya, sekolah itu buruk, membuatnya harus bertemu dengan anak-anak atau guru yang tidak disukai. Boro-boro mikirin pelajaran, dia justru terus mikir gimana caranya berbuat nakal sehingga bisa dikeluarkan dari sekolah dan pulang ke rumah.

Di suatu hari, kedua orangtua Elizabeth harus bekerja di luar negeri selama 1 tahun. Pengasuh satu-satunya juga memutuskan resign sehingga mau tak mau, Elizabeth diminta untuk masuk asrama. Ia tak diperbolehkan ikut kerja bareng orangtuanya.

Saat jalan menuju asrama, dia berambisi “menjadi murid paling badung di sekolah” agar bisa segera pulang meski harus sendirian di rumah.

Di Sinilah Konfrontasinya

Rupaya, Elizabeth ditempatkan di asrama yang memiliki peraturan unik. Barangsiapa melakukan pelanggaran atau tindakan jahat, bukan guru yang akan menghukum, melainkan kesepakatan para murid asrama.

Tapi bukannya nangis seperti anak cengeng usia 10 tahun lainnya, Elizabeth justru makin tertantang jadi cewek paling badung di sekolah. Seberapa gila sih hukuman yang bakal dikasih sama murid-murid itu kalau dia bertindak tak sesuai aturan?

Di hari pertama, ia mulai menjalankan rencananya yang terstruktur. Elizabeth tidur lebih malam dari jam 8 untuk bermain ayunan di halaman. Apes bagi gadis culas ini, dia bertemu seorang pengawas.

Pengawas itu menanyai kenapa dia gak tidur padahal sudah lewat jam malam. Tanpa menjawab, Elizabeth mengencangkan gerakan ayunannya sampai menabrak pengawas itu hingga tersungkur. Bocah tengil itu lantas kabur dan masuk ke kamarnya.

Tak sampai di situ, dia juga bangun lebih siang dari jam yang ditentukan. Kamarnya diisi 6 murid termasuk 1 yang lebih senior. Ketika mendapati Elizabeth masih berbalut selimut, senior dan keempat anak itu mengangkat Elizabeth dari kamarnya hingga terjatuh dari matras.

Senior tersebut mengancam agar Elizabeth jangan macam-macam dengan peraturan sekolah kalau tak mau mendapat hukuman di rapat besar. Tapi dia tak menghiraukan, sebab dia tetap bercita-cita menjadi cewek paling badung di sekolah.

Rapat Besar Dimulai

Rapat besar adalah sidang ala asrama yang diselenggarakan oleh guru sebagai pengawas dan anak-anak senior sebagai hakim. Sebelum rapat digelar, para siswa diminta untuk iuran buat belaja barang-barang kebutuhan bersama.

Namun lagi-lagi Elizabeth bertingkah, dia tak mau memberi sepeserpun kepada asrama. Ketika hakim bertanya, dia beralasan tak lama lagi akan pergi dari sekolah ini dan dia butuh uang untuk ongkos naik kendaraan ke rumah.

Semua geram, hakim berbisik satu sama lain, tapi guru hanya mengawasi untuk melihat apa yang akan diputuskan untuk Elizabeth. Kondisi makin mencekam ketika teman sekamar Elizabeth menceritakan kelakuan buruk anak baru ini.

Masih Misteri

Aku sih belum membaca sampai tuntas, baru 82 dari 268 halaman selesai. Ceritanya masih panjang, dan yang bikin penasaran adalah apa hukuman yang akan diterima Elizabeth? Apa kejahilan yang dia rencanakan berikutnya?

Setelah itu, mungkinkah dia dikeluarkan dari sekolah dan pulang ke rumah tanpa penghuni, guru masih bersabar dan tak membiarkannya kabur, atau justru Elizabeth menemukan hal baru yang belum pernah ditemui?

Nantikan selanjutnya..

Tinggalkan komentar